Kamis, 10 Oktober 2013



BERSYUKUR  DALAM KESEMPITAN

“ Dan, hanya sedikit di antara hamba-hamba – Ku yang mau bersyukur “ ( QS SABA’ [ 34] : 13 )

            Dengan wajah sedih seorang laki-laki datang kepada seorang ulama. Dia mengeluhkan kefakiran dan berbagai kemalangan hidup yang dialaminya. Ulama tersebut berkata “ Apa kamu mau  Penglihatanmu diambil dan diganti dengan seribu dinar ?”  Orang itu berkata “ Tidak “
          Sang Ulama bertanya lagi, “ Apa kamu senang menjadi orang bisu dan diberi seribu dinar ?” Orang tersebut menjawab “ tidak “ sang Ulama yang terkenal sholeh itu kembali bertanya , “ Apa kamu mau dua tangan  dan dua kakimu buntung , lalu kamu mendapatkan dua puluh ribu dinar ?” Orang tersebut lagi-lagi menjawab “ tidak “
          “ Apa kamu mau jadi orang gila dan dikasih sepuluh ribu dinar ?” Tanya sang ulama lagi Dan , sekali orang tersebut mengatakan “ Tidak “ Maka sang ulama bijak itu pun berkata ,
“ Terus , apa kamu ini tidak malu kepada Tuhanmu yang telah memberimu harta senilai puluhan ribu dinar ?” .
          Kisa ini berbicara , betapa banyak orang salah persepsi, dikiranya nikmat hanya sebatas harta dan materi semata . Mereka tidak menyadari bahwa nikmat ALLOH SWT meliputi segala hal : Keimanan , kesehatan , keluarga , tempat tinggal , kepandaian , teman yang baik , pemimpin yang adil , tumbuh-tumbuhan , makanan dan sebagainya . itu semua adalah nikmat yang harus disyukuri , baik kita memintanya maupun tidak.
          Untuk menjadi orang bersyukur , setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi :
Pertama, mengetahui apa itu nikmat dan meyakini sepenuhnya bahwa nikmat
                 tersebut adalah pemberian Alloh SWT.
Kedua ,  bahagia dan gembira dengan nikmat yang ALLOH berikan kepada
                kita.
Ketiga ,  melakukan hal-hal yang disukai oleh Pemberi Nikmat , baik melalui
               lisan dengan  ucapan “  Alhamdulillah “ maupun melalui perbuatan –
               perbuatan yang disukai –Nya .