BERSYUKUR DALAM KESEMPITAN
“ Dan,
hanya sedikit di antara hamba-hamba – Ku yang mau bersyukur “ ( QS SABA’ [ 34] : 13 )
Dengan wajah sedih seorang laki-laki datang
kepada seorang ulama. Dia mengeluhkan kefakiran dan berbagai kemalangan hidup
yang dialaminya. Ulama tersebut berkata “ Apa kamu mau Penglihatanmu diambil dan diganti dengan
seribu dinar ?” Orang
itu berkata “ Tidak “
Sang Ulama bertanya lagi, “ Apa kamu
senang menjadi orang bisu dan diberi seribu dinar ?” Orang tersebut menjawab “
tidak “ sang Ulama yang terkenal sholeh itu kembali bertanya , “ Apa kamu mau dua
tangan dan dua kakimu buntung , lalu
kamu mendapatkan dua puluh ribu dinar ?” Orang tersebut lagi-lagi menjawab “
tidak “
“ Apa kamu mau jadi orang gila dan
dikasih sepuluh ribu dinar ?” Tanya sang ulama lagi Dan , sekali orang tersebut
mengatakan “ Tidak “ Maka sang ulama bijak itu pun berkata ,
“ Terus
, apa kamu ini tidak malu kepada Tuhanmu yang telah memberimu harta senilai
puluhan ribu dinar ?” .
Kisa
ini berbicara , betapa banyak orang salah persepsi, dikiranya nikmat hanya
sebatas harta dan materi semata . Mereka tidak menyadari bahwa nikmat ALLOH SWT
meliputi segala hal : Keimanan , kesehatan , keluarga , tempat tinggal ,
kepandaian , teman yang baik , pemimpin yang adil , tumbuh-tumbuhan , makanan
dan sebagainya . itu semua adalah nikmat yang harus disyukuri , baik kita
memintanya maupun tidak.
Untuk menjadi orang bersyukur ,
setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi :
Pertama,
mengetahui apa itu nikmat dan meyakini sepenuhnya bahwa nikmat
tersebut adalah pemberian
Alloh SWT.
Kedua ,
bahagia dan gembira dengan nikmat yang
ALLOH berikan kepada
kita.
Ketiga
, melakukan hal-hal yang disukai oleh
Pemberi Nikmat , baik melalui
lisan dengan
ucapan “
Alhamdulillah “ maupun melalui perbuatan –
perbuatan yang disukai –Nya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar